IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Sudah
menjadi topik utama pembicaran para guru SD yang menjadi sasaran implementasi
kurikulum 2013, bahwa kurikulum terbaru dari pemerintah ini dirasa sulit.
Aturan / tata cara dan system penilaian yang berubah-ubah menjadikan guru
merasa berat. Perubahan dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 tentu sangat
mengagetkan bagi guru kelas I dan IV
, penilaian yang awalnya hanya dengan angka melalui penilaian terhadap
individu, sekarang menjadi bermacam-macam. Penilaian autentik tersebut
diantaranya Rubrik, sikap, angka, observasi dan juga penilaian terhadap teman
(dilakukan oleh siswa).
Selain
tentang proses pembelajarannya, guru juga dibingungkan terhadap ujian siswa.
Menurut observasi yang kami lakukan pada salah satu sekolah di Yogyakarta, pada
Ujian Tengah Semester tes dilakukan dengan system temaa. Jadi, tes tersebut
hanya dengan 2 tema yang telah dipelajari. Namun, ketika Ujian Akhir Semester,
tes dilakukan dengan system muatan. Yaitu muatan IPA, muatan IPS, muatan Bahasa
Indonesia, muatan Matematika, muatan PKn, dan muatan SBDP. Tentu siswa
kebingungan belajar jika systemnya seperti ini, apalagi siswa kelas I.
Berbagai keluhan guru tersebut terobati ketika
siswa senang terhadap pembelajaran kurikulum yang baru ini. Karena disini siswa
tidak hanya diajar dengan metode
ceramah, namun siswa juga diajak berinteraksi kepada lingkungan sekitar,
belajar berkelompok dan tentu dengan metode-metode pembelajar yang variatif.
Siswa menjadi lebih aktif dan lebih tertantang untuk melakukan
kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut.
Harapan
guru, ketika pemerintah akan mengimplementasikan kurikulum harus disiapkan
lebih matang. Tidak mendadak dan terkesan terburu-buru. Guru juga harus banyak
diberikan pelatihan yang cukup, sehingga guru sendiri tidak kebingungan tentang
pembaharuan kurikulum.
Kurnia Rochmiatun
Iswari_SDNTEGALREJO1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar